Sabtu, 19 Juli 2014

ETIKA MENGGUNAKAN GADGET



Gadget  adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang memilikitujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru.Dalam pergaulan sehari-hari sudah tidak bisa dipungkiri betapa banyak orang yang menggunakan berbagai macam jenis gadget. Bukan hanya orang yang sedang bekerja saja yang boleh menggunakan gadget-gadget tersebut. 

Di tempat-tempat umum sekali pun berhamburan orang-orang yang sibuk dengan gadget mereka masing-masing. Jenis-jenis gadget seperti perangkat seluler lowendsmartphone, tablet, netbook, hingga laptop sudah menjadi andalan di genggaman para penggila gadget di mana pun mereka berada.

 
        Penggunaan Gadget ditempat Umum

             Kita yang sudah terbiasa melihat pemandangan ini seakan ikut menjadi bagian dari mereka. Memang tidak ada salahnya jika setiap orang menggunakan gadget mereka masing-masing untuk kebutuhannya sendiri. Akan tetapi, penggunaan gadget yang tidak bijak terkadang bisa membuat kesal orang lain. Bayangkan jika ada orang lain sedang bertatap muka dengan kita, sedangkan kita sibuk dan lebih mementingkan  isi  informasi dalam gadget kita, rasanya tidak sopan dan tidak beretika.

Semakin berkembangnya teknologi, rasanya hidup pun semakin sulit lepas dari benda bernama ‘gadget’. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan ponsel, tablet, phoneblet, dan kawan-kawannya yang lain memang memudahkan kehidupan kita terutama untuk berkomunikasi. Sayangnya karena terlalu asyik, penggunaanya sering tidak menyadari hal lain di luar dirinya dan sang gadget. Seperti hal lain dalam kehidupan, menggunakan gadget pun sebenarnya perlu memakai etika agar tidak mengganggu kenyamanan orang dan lingkungan. Berikut adalah beberapa etika saat ber-gadget ria:

1. Saat Mengobrol

Saat mengobrol dengan siapapun itu, jauhkan gadget dari genggaman dan tatapan. Pusatkan perhatian pada orang yang sedang berbicara, meskipun terlibat obrolan dengan banyak orang misalnya. Menatap gadget saat ada orang yang mengajak kita bicara malah bisa menimbulkan kesan tidak sopan sekaligus tidak menghargainya. Kalau memang tidak ada keperluan mendesak untuk menggunakan gadget, mintalah ijin pada orang yang sedang mengajak kita bicara supaya ia tidak merasa diabaikan.

2. Di Tempat Umum

Namanya tempat umum, ada banyak orang dengan beragam karakter di dalamnya. Sayangnya, seringkali di tempat seperti ini gadget justru menjadi penyelamat untuk mengusir kebosanan. Memang, tidak ada larangan menggunakan gadget di tempat umum. Namun, penggunaan gadget yang mencolok perhatian bisa mengundang tindak kejahatan. Karena terlalu asyik menatap gadget, pengguna sering kali tidak menyadari keadaan sekitarnya, termasuk saat ada yang mengincar barangnya. Tidak ingin kejahatan menimpa kita, kan? Maka, usahakanlah meminimalisir penggunaan gadget saat sedang berada di tempat umum. Bersosialisasi dengan orang-orang sekitar atau membaca koran dan majalah bisa menjadi pilihan. Yang juga perlu diingat, jika ingin menelepon di tempat umum, lakukanlah dengan volume suara yang wajar supaya orang-orang yang ada di sekitar tidak perlu tahu isi pembicaraan.

3. Jaga Mood

Ini adalah penggunaan gadget yang berkaitan dengan fungsinya untuk mengakses media sosial. Saat suasana hati sedang tidak baik, sebaiknya hindari penggunaan gadget untuk mencurahkannya melalui media sosial. Perasaan sedih dan stress biasanya malah membuat isi curahan tidak terkontrol dan menjadikan pembacanya ikut merasakan emosi yang sama. Jangan sampai di kemudian hari kita menyesal atas apa yang pernah ditulis saat emosi sedang tidak stabil.

4. Menghargai Privasi

Kecanggihan perangkat telekomunikasi memang semakin memudahkan penggunanya beraktifitas, termasuk untuk hiburan seperti membuat foto dan video. Sebelum tergoda untuk menyebarkan hasil foto dan video ke internet, mintalah persetujuan dari orang-orang yang ada dalam gambar itu untuk mengunggahnya ke media sosial. Jangan sampai hubungan personal malah rusak karena ada yang berkeberatan gambarnya diunggah ke internet tanpa ijin terlebih dahulu.


Dampak positif dan negatif penggunaan gadget


Kemajuan teknologi tidak selalu berdampak positif pada kehidupan masyarakat, bahkanterkadang cenderung memberikan dampak negatif terutama untuk moral dan perilaku bangsa ini.Baiklah mari bicarakan dampak positifnya terlebih dahulu, dengan adanya gadget yang kian harisemakin canggih tentunya sangat membantu dalam kemudahan bekerja, berkomunikasi,mengakses informasi, menyimpan data dan lain sebagainya yang sangat menunjang aktivitas sehari-hari.
Apalagi dengan ukuran yang terbilang kecil sehingga mudah dibawa kemana-manamembuat gadget seolah-olah sebuah barang yang tidak terpisahkan dari pemiliknya.Secara tidak sadar saat ini manusia sudah mengalami ketergantungan dengan gadget, dan itusudah menjadi salah satu dampak negatif adanya gadget. Terbayang tidak jika kalian harus berpisah dengan handphone dalam waktu 1 hari saja, pasti ada perasaan yang mengganjal bukan?Variasi gadget yang bermacam-macam kadang juga menimbulkan rasa minder atau iri yang mengakibatkan adanya kelompok-kelompok atau gank berdasarkan gadget yang dimiliki. Ambilcontoh saja dalam sebuah komunitas ada yang punya Blackberry dan selebihnya hanya HP chinamurahan dengan fitur seadanya, bisa bayangkan sendiri kan yang terjadi.Parahnya lagi tidak ada batasan umur untuk pengguna gadget, mulai dari anak kecil sampai orang tuabisa kita lihat memiliki handphone, karena akses informasi yang mudah tanpa filter akibatnya anak-anak dibawah umurpun mampu mengakses informasi yang seharusnya belum boleh diakses seperti pornografi. Apalagi saat ini harga barang-barang gadget yang beredar dipasaran sudah terjangkau bahkan untuk ukuran kantong anak sekolah. 
Tentunya tak lama lagi gadget-gadget canggih ini akan menyebar luas disetiap kalangan dan tak akan terbendung lagi.Akhir-akhir ini terdengar berita simpang siurnya bahwa dampak radiasi gadget dapatmenyebabkan kematian bagi seseorang.Guru Besar Ilmu Kedokteran Nuklir, Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Djohan Mansjur,Sp.P.D.-KEMD, Sp.K.N menjelaskan, radiasi secara umum memang menimbulkan perusakan pada jaringan sel. Misalnya penggunaannotebook atau komputer dapat merusak jaringan sel pada mata.Begitu juga pada pendengaran, secara umum gelombang elektromagnetik dapat mempengaruhikromosom, sel, dan sperma. Dalam pendengaran terjadi proses pengionan yang juga berhubungan dengan kinerja otak. Bila intensitasnya sering dan tinggi bisa menjadikan seseorangmenjadi pelupa atau cepat pikun. Sementara radiasi yang menyerang kromosom dapatmengakibatkan mutasi gen yang menurut Prof.Mansjur dapat mengarah pada terjadinya kanker


Contoh Studi Kasus :

Kecelakaan di Jalan Akibat Ponsel Makin Meningkat

 Posted : 1 - 3 - 2011


Sekitar 16 ribu pengemudi diperkirakan tewas dalam kurun 2001 hingga 2007 karena berbicara dan mengirim SMS dengan ponsel sembari mengemudi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan angka SMS mengakibatkan ribuan kematian di jalanan Amerika Serikat.Fernando Wilson dan Jim Stimpson dari University of North Texas Health Science Center membuktikan berbicara di ponsel dapat mengalihkan perhatian pengemudi, meskipun sudah menggunakan hands-free.

Untuk setiap sejuta pelanggan ponsel baru, mereka memperkirakan kenaikan angka kematian sebesar 19 persen lantaran gangguan pengemudi. Pada 2008, 5.870 orang meninggal dalam kecelakaan akibat gangguan dalam mengemudi. Kepemilikan HP dan jumlah SMS yang dikirim pun meningkat tajam dalam waktu yang sama. Karena alasan ini, pelarangan penggunaan ponsel saat berkendara bukanlah tanpa alasan logis. Dalam sebuah riset lain milik National Safety Council, terungkap bahwa sebanyak 1,4 juta kecelakaan terjadi ketika pengemudi berbincang lewat ponselnya. Sementara 200 ribu lainnya akibat pengemudi tengah asyik SMS-an.

Sebelumnya, dari hasil penelitian yang dilakukan Virginia Tech Transportation Institute diketahui bahwa risiko kecelakaan yang terjadi jika seorang pengemudi asyik SMS-an adalah 23 kali lipat dibandingkan mereka yang tidak nyambi. Sementara di Indonesia sendiri gerakan serupa juga gencar dilaksanakan. Pemerintah merespon dengan menerapkan sanksi tegas terhadap pengendara kendaraan bermotor yang menggunakan ponsel saat mengemudi.

Ketua Litbang DPP Organda Tejo Kusumo mengatakan penegakan hukum harus diiringi dengan tindakan tegas. Umumnya pelaku pengguna ponsel saat mengemudi berasal dari seluruh kalangan masyarakat, mulai kelas bawah hingga menengah ke atas. "Sebelum tingkat kecelakaan akibat penggunaan ponsel meningkat, aparat keamanan harus segera melakukan tindakan tegas," katanya.

Data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebutkan sepanjang tahun 2010 terdapat 6.000 kasus kecelakaan, dimana 135 kasus akibat sedang menggunakan ponsel. "Akibat sedang bertelepon, SMS, BBM atau yang lainnya, konsentrasi pengemudi berkurang," ujar Dirlantas Polda Metro, Kombes Pol Royke Lumowa. Guna menekan angka kecelakaan akibat menggunakan ponsel, pihaknya menindak atau menilang pengendara yang menggunakan ponsel saat mengendarai mobil atau sepeda motor. "Hal ini harus kita lakukan karena menelpon sambil menyetir sangat membahayakan keselamatan bagi pengemudi itu sendiri dan juga pengguna lalu lintas lainnya," ujarnya.

Adapun jumlah denda yang akan dikenakan pagi pelanggaran ini mencapai Rp750 ribu dan ancaman kurungan 3 bulan penjara. Angka itu merupakan denda maksimal, adapun penerapannya tergantung keputusan hakim yang melakukan proses pengadilan. Untuk pengendalian peraturan baru ini, implementasi di lapangan masih bersifat manual, dimana petugas yang sedang patroli akan menindak langsung pengendara yang kedapatan mengemudi sambil menelpon. "Kedepan mungkin lebih bersifat low enforcement seperti menggunakan CCTV, sensor-sensor, jadi berdasarkan sinyal kita merekam atau memotret untuk mengetahui pengendara yang melakukan pelanggaran ini," tambah Roy.

Sedangkan tindakan diatas kertas yang dilakukan yaitu melakukan revisi terhadap Undang-undang lalu lintas nomor 14 tahun 1992 dengan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Salah satu hal baru yang terdapat Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan adalah larang pengunaan Handphone saat mengendarai kendaraan bermotor.

“Saat ini banyak kasus kecelakaan akibat ulah pengemudi yang mengabaikan larangan menggunakan ponsel saat mengemudikan kendaraan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub), Denny L. Siahaan di Jakarta, Kamis (4/1).
Pihaknya bersama Polri akan melakukan monitoring terhadap pengemudi yang kedapatan berkomunikasi dengan telepon genggam saat mengendari kendaraan di jalan raya.


Sumber :
http://bandungreview.com/articles/view/999/etika-ber-gadget-ria
http://ayumitanshinomoto.blogspot.com/2012/03/studi-kasus-perilaku-konsumen.html
liputan6.com, suarakarya, portalkriminal, detik.net  
http://www.liputan6.com/tag/kasus-ponsel
http://www.sby.dnet.net.id/dnews/maret-2011/article-kecelakaan-di-jalan-akibat-ponsel-makin-meningkat-20.html 
http://www.adityarizki.net/2011/10/gunakan-gadget-dengan-etika/
http://www.vemale.com/topik/parenting-dan-bayi/34664-dampak-positif-dan-negatif-gadget.html
http://www.scribd.com/doc/127155888/Dampak-Positif-Dan-Negatif-Gadget